Tips Cara Mengawinkan Ayam Serama

Posted by Komunitas Serama Lamongan 0 komentar
Cara Mengawinkan Ayam Serama

Serama Lamongan - Cara mengawinkan serama tidak sulit walau kadang ada sedikit kendala. Ayam super mini ini memang sedikit sukar dikembang-biakkan tapi bukan berarti tidak dapat diternakkan. Ukuran kakinya yang pendek menyebabkan pejantan sulit melakukan penetrasi ketika hendak kawin. Akibatnya, proses perkawinan menjadi tidak mesra dan sering tidak tepat mengenai sasaran.

Hal tersebut dapat kita atasi dengan cara membantu ayam pejantan nangkring di atas ayam betina. Teknik pengawinan ini dilakukan dengan cara memegang ayam betina lalu menyodorkanya ke depan pejantan. Syaratnya, pasangan serama ini harus benar-benar sudah siap kawin. Induk betina siap kawin pada berusia minimal 5 – 6 bulan. Serama betina seperti itu biasanya berperilaku jongkok jika dipegang punggungnya. Sedangkan usia subur pejantan berkisar pada umur 4 hingga 5 bulan.

Beberapa peternak ada juga yang menerapkan teknik kawin gilir. Dalam metode ini ayam betina dipaksa melayani 3 ekor pejantan. Penggiliran dilakukan secara berselang sekitar 2 – 3 jam. Melalui cara perkawinan seperti itu diharapkan peluang keberhasilan dapat diperbesar.

Meski ukuran tubuhnya kecil, serama termasuk jenis ayam bernafsu birahi tinggi. Ia tak gentar dan tak segan-segan mengawini ayam berbadan lebih gede. Serama mulai belajar kawin ketika berusia 3 bulan. Pejantan muda sehat harus bisa menyalurkan hasrat bercintanya sebanyak 6 – 8 kali dalam satu hari.

Cara Mempercepat Perkembangbiakan Serama

Dalam eksperimen ini kami menggunakan 1 pejantan dan 3 induk betina. Jika kita perhatikan, ayam serama meskipun kecil cukup besar produktivitasnya dalam bertelur. 1 ekor induk betina bisa bertelur 12 sampai 15 butir baru mulai mengeram. Namun sayangnya dalam bertelur, ayam serama ini tidak tiap hari bertelur, kadang selang 1 hari atau 2 hari baru nelur lagi.

Inilah salah satu sebab mengapa telur ayam serama sangat rendah daya tetasnya jika ditetaskan secara alami. Selain itu, karena badan induknya terlalu kecil maka dalam mengerami telurnya kurang sempurna sehingga daya tetas telurnya rendah.

0 komentar:

Post a Comment